Senin, 02 Maret 2015

SBMPTN? Siapa takut!

Diposting oleh Ayu Vinesya Yolisa di 18:19 0 komentar

Halo semuanya! Apa kabarnya kalian? Semoga kalian tetap dalam keadaan baik-baik saja ya! Amiin ya Rabbalamin.
Btw, mau posting nih, karena kebetulan banyak banget adik tingkat yang galau tentang SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Nah, kebetulan aku kuliah dari jalur SBMPTN dan Alhamdulillahnya merupakan salah satu dari sekian banyaknya mahasiswa yang mendapat beasiswa:) So, let's we start!

1. Kamu harus punya persiapan yang sangat matang dalam menghadapi SBMPTN. Persiapan ini bukan hanya persiapan mental, tetapi juga persiapan otak dalam mendalami materi soal-soal SBMPTN lalu.
2. Belajar yang giat! Kamu harus punya target dalam satu hari harus mengerjakan berapa soal. Misalnya nih dalam satu hari kalian mengerjakan 10 soal saintek, 10 soal soshum, dan 40 soal TPA (Tes Potensi Akademik).
3. Lihat passing grade yang diberikan bimbel! Terlepas dari benar atau tidaknya, aku sempat berpatokan dengan passing grade. Jadi misalnya nih, passing grade jurusan Ilmu Komunikasi UNSRI 36% (misalnya), dan kalian ikut tes IPC (saintek-soshum). Dalam tes IPC ada 60 soal TPA, 60 soal saintek dan 60 soal soshum. Nah, totalnya menjadi 180 soal. Eits, bukan berarti kalian harus mengisi semuanya, loh! Jadi, kamu buat target minimal untuk jawaban benar dalam menjawab latihan soal SBMPTN. 36% x 180 soal = 65 soal. Nah disini terlihat bahwa kamu punya target jawaban benar sebanyak 65 soal.
4. Jangan salah taruh jurusan! Oke, ini merupakan hal fatal yang banyak dilakukan oleh calon maba (mahasiswa baru). Jadi ya, kalau kamu ikut tes SBMPTN, usahakan urutan passing grade itu mulai dari yang paling besar dan yang paling kalian harapkan sampai dengan yang paling kecil tapi ada kesempatan untuk lulus dan merupakan jurusan impian kalian. Misalnya seperti ini, sewaktu aku ikut SBMPTN, aku buat urutan pilihan jurusan dengan berpatokan di passing grade. Ilmu Komunikasi (36%) di pilihan pertama, Pendidikan Sejarah (30%) di pilihan kedua, dan Pendidikan Biologi (24%) di pilihan ketiga. Ingat ya, kemampuanmu menentukan seberapa besar kesempatanmu lolos di jurusan pilihanmu!
5. Pilihlah jurusan berdasarkan wilayah. Nah, yang ini mungkin agak ribet, guys! Jadi, seluruh universitas di Indonesia itu terbagi menjadi beberapa wilayah. Dan kita mesti rasional dalam perbandingan berapa yang ikut tes dan berapa yang berhasil diterima di jurusan tersebut. Tentunya persaingan untuk masuk PTN di Pulau Jawa lebih berat dibandingkan Pulau Sumatera.
6. Jadikan setiap perkataan pedas dari orang-orang di sekitarmu sebagai motivasimu untuk lolos dalam SBMPTN! Jangan pernah takut dalam menghadapi kerikil kecil di tengah jalanan!
7. Minta restu orang tua, berdoa, dan selalu optimis dalam menghadapi setiap tahap demi tahap dari pra SBMPTN hingga pasca SBMPTN.
8. Ketika seleksi dimulai, jangan pernah untuk minta izin ke toilet, usahakan datang pagi, persiapkan alat tulis, jangan pernah menoleh orang-orang yang seruangan denganmu, jangan melakukan kecurangan dan jika ada yang ingin ditanyakan maka langsung tanyakan kepada pengawas!
9. Gunakan pakaian yang sopan dan usahakan menggunakan kemeja, dan sepatu.
10. Last but not least, kerjakan soal sesuai target utamamu. Seperti aku yang mengincar jurusan berbau IPS maka aku lebih banyak mengerjakan soal soshum+TPA dibandingkan saintek. Setiap jawaban tersebut adalah jawaban yang sudah diyakini benar dan sesuai target! Begitu juga sebaliknya untuk jurusan berbau IPA.

Ingat, usaha takkan mengkhianati jika ada kemauan, doa dan usaha yang sungguh-sungguh! Good luck!:)

Rabu, 04 Februari 2015

Film Review: Dibalik '98

Diposting oleh Ayu Vinesya Yolisa di 15:01 0 komentar

Dibalik '98. Film garapan MNC ini cukup menarik perhatian publik untuk menontonnya. Film yang dimainkan oleh Chelsea Islan dan Boy William ini menyuguhkan sebuah cerita dengan latar belakang tahun 1998 yang dimana kita tahu saat itu ribuan mahasiswa berunjuk rasa untuk menuntut reformasi di Indonesia. Dan kali ini, Universitas Tri Sakti menjadi sorotan utama dalam film ini, dimana Dinda (Chelsea Islan) dan Daniel (Boy William) menuntut ilmu. Sesungguhnya, nuansa di tahun 1998 begitu terasa dalam film ini dimana banyak terjadi aksi demonstrasi oleh mahasiswa/i, kasus moneter, dan penjarahan kaum Tionghoa. Namun sayangnya, pergantian waktu dari hari ke hari terasa begitu cepat dalam film ini sehingga tidak bisa mendapatkan jalan cerita yang disampaikan dalam film tersebut. Namun untuk keseluruhan, secara pribadi, film ini mendapat rating 4.

Kamis, 08 Januari 2015

Film Review: Merry Riana

Diposting oleh Ayu Vinesya Yolisa di 06:40 0 komentar

Halo, lama tak berjumpa ya! Kali ini aku mau posting sesuatu nih setelah habis nonton film Merry Riana kemarin. Oke kita review ya film ini.
Film Merry Riana ini kalau bisa aku bilang sebagai sebuah film yang cukup berkesan bagi aku. Banyak pelajaran berharga yang dapat dipetik dari sana. Misalnya, "kerja keras tanpa harapan sama aja usaha sia-sia" atau "hidup itu bukan hanya tentang berhitung dan uang tapi tentang bagaimana kamu menyelesaikan apa yang telah kamu mulai". Dengan perbandingan antara Singapura dan Indonesia, ini seharusnya menjadi motivasi setiap orang untuk selalu berusaha meraih apa yang mereka perjuangkan. Melihat tokoh Merry (Chelsea Islan) yang menjadi korban dari tahun 1998 dan hidup di Singapura sebatangkara berjuang menyelesaikan pendidikan dengan penghasilan dari berbagai hal walaupun ia tahu mencari pekerjaan di tengah negara yang lebih membutuhkan pekerja dengan surat ijin kerja. Secara plot, sejujurnya agak sedikit mengecewakan, mengingat alur yang cukup mudah ditebak sehingga kita tidak cukup penasaran dengan apa yang terjadi selanjutnya. Tapi dari segi penokohan, saya cukup salut dengan Chelsea Islan yang benar-benar menghayati perannya sebagai seorang Merry Riana. Dan oh iya, tapi di dalam film ini tidak selalu serius melulu. Ada beberapa adegan penghibur yang cukup membuat anda yang menontonnya tertawa geli. Dari segi keseluruhan, saya beri rate film ini dengan nilai 4.

Senin, 20 Oktober 2014

Bintang dan Heri, Sang Pemecah Kesunyian

Diposting oleh Ayu Vinesya Yolisa di 13:42 0 komentar
Suasana penuh gelak tawa memenuhi ruangan bernuansa putih dengan hiasan gorden merah. Di ballroom yang berisikan penonton sebanyak hampir 450 orang, komunitas Stand Up Comedy Palembang berhasil memecahkan kesunyian Kota Palembang akibat kabut asap yang hampir satu bulan ini menyelubungi kota dengan julukan kota pempek tersebut pada hari Minggu, 18 Oktober 2014 dengan sebuah acara berjudul Stand Up Nite 5 Palembang.
Acara Stand Up Nite merupakan sebuah acara tahunan yang biasanya diselenggarakan oleh Stand Up Comedy Indonesia di masing-masing kota di Indonesia. Stand Up Nite 5 Palembang ini sendiri adalah acara tahunan yang kelima setelah sebelumnya berhasil mengundang komika nasional ternama seperti Ernest Prakasa untuk tampil membawakan materi yang telah dipersiapkan. Namun dalam kegiatan tahunan yang kelima ini memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yaitu berhasil mengundang dua komika nasional bernama Bintang Bete dan Heri Horeh.
Selama masa persiapan acara ini, sekitar dua puluh anggota komunitas Stand Up Comedy Palembang ikut berpartisipasi dalam menyukseskan Stand Up Nite 5 Palembang. Persiapan untuk kesuksesan acara ini pun dilakukan dengan semaksimal mungkin, mulai dari pembuatan proposal, pencarian venue dan sponsor, pencetakan tiket hingga promosi yang dilakukan melalui media sosial dan terjun langsung ke pusat keramaian di Kota Palembang seperti Kambang Iwak Family Park (KIF Park). 
"Untuk persiapan ini sendiri bisa dikatakan cukup melelahkan karena banyak aspek yang harus dipersiapkan semaksimal mungkin untuk tidak mengecewakan penonton yang datang. Namun, rasa lelah ini kemudian terbayarkan oleh gelak tawa puas penonton yang akhirnya menjadi rasa bangga tersendiri untuk panitia karena sukses menyelenggarakan acara ini," ucap Maulana Malik Ibrahim, salah satu panitia Stand Up Nite 5 Palembang.
Acara yang didukung oleh Palembang Movement dengan tagline #SUN5PLG dapat diacungi jempol karena acara ini berhasil mengusir kegalauan warga di Kota Palembang yang sedang terselubungi oleh kabut asap yang tak kunjung menipis. Setiap momen yang dihadirkan pun tak luput dari kelucuan para komika yang tampil di atas panggung. Terbukti dari gelak tawa mereka yang hadir dalam acara tersebut ketika acara Stand Up Nite 5 berlangsung. Selain itu, penampilan para komika lokal yang terpilih melalui seleksi ketat pun berhasil mengundang tawa penonton, dan ketika memasuki acara puncak dimana Bintang Bete dan Heri Horeh berada di atas panggung dan membawakan materi lucu mereka, gelak tawa penonton pun semakin menjadi hingga akhir acara. Tak luput pula, ketika akhir acara, banyak penonton yang meminta foto bareng dengan dua komika nasional tersebut sehingga menjadikan mereka sebagai sang pemecah kesunyian hampir satu bulan ini di Kota Palembang.
"Acara ini seru! Bisa melepaskan kepenatan akibat aktivitas harian yang biasa saya lakukan. Selain itu, acara ini juga membuktikan bahwa komunitas Stand Up Comedy Palembang merupakan komunitas yang dapat diperhitungkan apalagi untuk melangkahkan nasibnya ke nasional. Semoga saja acara seperti ini selalu ada sehingga masyarakat semakin mengenal tentang Stand Up Comedy," tutup Rafiniati, penonton acara Stand Up Nite 5 Palembang.

Artikel saya ini dimuat di webite Kompas Muda di Bintang dan Heri, Sang Pemecah Kesunyian 

Sabtu, 18 Oktober 2014

Sixty Minutes

Diposting oleh Ayu Vinesya Yolisa di 07:59 0 komentar
Hi! Happy weekend guys!
Today, I wanna tell you a story. Yup, a short story. This is a story that makes me remembering a love story. First love story. Now, let's check this out!

At 22.30 p.m on Thursday, someone got conversation with me on BBM. But I replied it at 4.00 a.m. I was very shock when I saw that chat. Someone who makes me can't forget all memories coming to my life again. I know that he studies in a university as same as I do. But we don't have a communication yet after I knew that he has had a girlfriend named Ms. X😷. I didn't wanna bother him but he came to my life again. But yesterday, everything was gone. He wanted me to gather to go to our university. Yeah, I thaught that I went to there seems like the last moment when he went with me and joined in his friends. But it was wrong! I was alone! No his friend was in his car. But I still thaught that he forgot to invite his friends. Then we started our journey to Inderalaya where our campus buildings in. Yeah, for an hour I talked to him. Everything we discussed from our campus, our activities, etc. But something was wrong! Suddenly he started to discuss about our last love story. God, honestly I didn't wanna discuss about this. It made me hurt😞. He is my first love and I couldn't forget him! But how fools I am! I still talked to him about it! And that moment came to me! He grasped my hand strongly until we arrived on our campus. His hand is so warm. God, what should I do? I couldn't say anything for that moment! Please, make me strong, God! He is my past. But unfortunately, I can remember that feeling until right now. Yeah. Until right now. I can remember how warm his hand is. Yeah. Sixty minutes that made me feels that I was his girlfriend.

Selasa, 02 September 2014

Tapi

Diposting oleh Ayu Vinesya Yolisa di 15:27 0 komentar
Hai!
Sebenernya bingung sih mau cerita apa kali ini, cuma rasanya entah kenapa ada sesuatu yang salah dari aku. Aku kurang tahu sih apa, tapi selalu buat aku mimpi buruk terus. Rasanya hati agak terguncang juga sih, cuma aku nyoba buat biasa aja. Iya, awalnya bisa tapi ujung-ujungnya mewek, haha. Aku jadi cengeng ya? Duh, namanya aja manusia ya, masih punya jiwa mewek.
Eh, ngomong-ngomong, aku mau cerita sesuatu cuma rasanya susah mau diungkapin. Ini bukan tentang cinta, persahabatan, teman ataupun yang lain ya. Tapi ini masalah hati aku yang entah kenapa merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu yang belum buat aku yakin untuk ngelakuinnya. Sebenernya mungkin itu yang buat aku gelisah akhir-akhir ini. Iya, mungkin. Tapi..ah udahlah banyak "tapi" deh daritadi. Yang pasti aku merasa belum pantes aja ngelakuinnya untuk dalam beberapa waktu dekat ini, tapi mungkin dicoba. Iya, dicoba untuk berhijab.

Minggu, 17 Agustus 2014

Kompas Muda Palembang

Diposting oleh Ayu Vinesya Yolisa di 08:50 0 komentar
Happy Independence Day for my lovely country, Indonesia!
Halo, semangat membara di hari ini!
Apa kabarnya nih? Wah, Indonesia udah merayakan kemerdekaannya yang ke-69 ya ternyata!
Oh iya, mau cerita sedikit nih tentang Kompas Muda. Disimak ya!

Jadi, di tanggal 17 Agustus 2014 ini, aku punya banyak keseruan. Ya, keseruan bareng anak Kompas Muda Palembang. Jadi awalnya, kami--volunteer Kompas Muda--kumpul di kantor untuk siap beraksi turun ke jalanan ngebagiin bendera merah-putih yang udah kami buat. Ini sebenernya projek dari pusat, Jakarta, yaitu #KibarkanBenderamu .
Hari ini kami ngebagiin bendera di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB). Wah, lumayan seru ngebagiin benderanya apalagi kami sempet buat video, hihi. Videonya lucu tapi kesan yang didapet itu malu, haha. Soalnya waktu lagi buat video, tiba-tiba kami disorakin. Yaelah, norak banget sih yang nyorakin itu, belum pernah ketemu artis lokal apa:p
Oke, fokus! Nah sore-sorenya habis ngebagiin bendera di kawasan BKB, kami lanjut makan di Garden Palace, tempat makan di kawasan Kambang Iwak Family Park (KI). Pokoknya seru deh! Kami foto-foto, cerita bareng, dan...tiba-tiba suasana jadi formal. Oh, ada apa ini, Bung? Kok perasaan aku nggak enak ya?
Dan ternyata disitu kami rapat. Ada suatu dan lain hal, ketua lama kami harus meninggalkan jabatannya untuk pertukaran pelajar ke Hongaria. Well, itu nggak buat aku gimana-gimana sih. Tapi ketika dia nyebutin nama aku untuk jadi ketua baru, disitu aku sempat heran. Loh kok bisa? Siapa yang nyalonin diri aku toh? Oalah, ieu teh nteu beres. Tapi mau gimana lagi? Aku harus siap! Ya, walaupun sempet kaget juga sih cuma ini kan amanat kan ya? Jadi mesti dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Ya, semoga aja Kompas Muda Palembang jadi lebih baik dan terdepan. Semoga aja aku bisa jadi ketua yang baik untuk jadi contoh. Iya, semoga.
 

HALFDEVIANGEL Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos